Rabu, 25 Januari 2012

harga pokok standar

pengertian harga pokok standar yaitu harga pokok yang seharusnya dicapai untuk menghasilkan stau unit produk.
harga pokok standar terdiri dari dua komponen :
  1. standar fisik (kuantitas standar input per unit produk)
  2. standar harga (harga atau tarif standar per unit input)
harga pokok standar terdiri dari :
  • biaya standar bahan baku langsung
  • biaya standar tenaga kerja langsung
  • biaya standar overhead pabrik

Pertanyaan 1
Jika untuk menghasilkan 1 unit produk, standar kuantitas bahan baku yang dibutuhkan 5 kg, dan standar jam kerja adalah 2 jam kerja langsung, tentukan :
1.      Kuantitas standar bahan baku dan jam kerja standar untuk 5.000 unit produk.
2.      Misalkan perusahaan menghasilakan produk sebanyak 20.000 unit, dan memiliki persediaan bdp awal sebanyak 5.000 unit dengan tingkat penyelesaian 40% dan persediaan bdp akhir sebanyak 2.000 unit dengan tingkat penyelesaian 50%, tentukan kuantitas standar bahan baku dan jam kerja standarnya :
Ø  Dengan metode harga pokok rata-rata
Ø  Dengan metode mpkp
Jawab :
1.       Biaya standar bahan baku      = 5.000 unit x 5 kg
= 25.000 kg
            Biaya standar jam kerja          = 5.000 unit x 2 jam
= 10.000 jkl
2.      Unit setara metode rata-rata   = 20.000 unit + (2.000 unit x 50 %)  
= 20.000 unit + 1.000 unit
= 21.000 unit
            Biaya standar bahan baku       = 21.000 unit x 5 kg
= 105.000 kg
            Biaya standar jam kerja           = 21.000 unit x 2 jam
= 42.000 jkl
Unit setara metode mpkp        = (5.000 unit x 60%) + (20.000 unit - 5.000 unit) + (2.000 unit x 50%)       
= 3.000 unit + 15.000 unit + 1.000 unit
= 19.000 unit
            Biaya standar bahan baku       = 19.000 unit x 5 kg
= 95.000 kg
            Biaya standar jam kerja          = 19.000 unit x 2 jam
= 38.000 jkl
Pertanyaan 2:
1.      Harga pokok standar per liter Coca Cola pada PT. Coca-cola adalah sebagai berikut :
-          BBB 4 kg @ Rp 200                          =  Rp 800
-          BTK 0,2 JKL @  Rp 10.000               =  Rp 2.000
-          BOP Variabel  0,2 JKL @ Rp1.500    =  Rp 300       
-          BOP Tetap 0,2 JKL @ Rp 1.000        =  Rp 200
Total                =  Rp 3.300
2.      Kapasitas normal 10.000 liter Coca cola 2.000 JKL.
3.      Produk selesai 9.500 liter dan perusahaan memiliki persediaan barang dalam proses awal 2.000 liter dengan tingkat penyelesaian BBB 100% dan BTK 60% dan persediaan barang dalam proses akhir 1.000 liter dengan tingkat penyelesaian BBB 100% dan BTK 50%. Produk yang telah dijual sebanyak 6.000 liter dengan harga Rp 5.000 per liter.
4.      Pembelian bahan baku secara kredit sebanyak 45.000 kg dengan total harganya Rp 11.250.000. Pemakaian bahan baku sebanyak 35.000 kg.
5.      Biaya tenaga kerja sesungguhnya sebesar Rp 22.500.000 untuk 1.500 JKL.
6.      Biaya overhead sesungguhnya Rp 4.000.000 (40% nya variabel).
Diminta :
a.       Hitung selisih dan buat analisis selisih untuk biaya bahan baku
i.                    Model satu selisih
ii.                  Model dua selisih
iii.                Model tiga selisih
b.      Selisih untuk biaya tenaga kerja
i.                    Model satu selisih
ii.                  Model dua selisih
c.       Selisih untuk BOP
i.                    Model satu selisih
ii.                  Model dua selisih
iii.                Model tiga selisih
Jawab :
a.       Bahan baku
i.                    Model satu selisih
SBB    = (Hss x Kss) – (Hst x Kst)
            = (Rp 250 x 45.000 kg) – (Rp 200 x (4 kg x 9.500 liter))
            = Rp 11.500.000 (R)
ii.                  Model dua selisih
Selisih harga bahan baku yang dibeli
SHBd  = (Hss – Hst) x Ksp
            = (Rp 250 – Rp 200) x 45.00 kg
            = Rp 2.250.000 (R)
Selisih harga bahan baku yang dipakai
SHBp  = (Hss – Hst) x Kss
            = (Rp 250 – Rp 200) x 35.000 kg
            = Rp 1.750.000 (R)
iii.                Model tiga selisih
Selisih harga bahan baku yang dipakai
SH       = (Hss – Hst) x Kst
            = (Rp 250 – Rp 200) x 38.000 kg
            = Rp 1.900.000 (R)

Selisih kuantitas bahan baku
SK       = (Kss – Kst) x Hst
            = (35.000 kg – 38.000 kg) x Rp 200
            = Rp 6.000.000 (R)
Selisih harga kuantitas/campuran
SHK    = (Hss – Hst) x ( Kss – Kst)
            = (Rp 250 – Rp 200) x (35.000 kg – 38.000 kg)
            = Rp 50 x 3 kg
            = Rp 150 (L)
b.      Analisis selisih biaya tenaga kerja
i.                    Model satu selisih
Selisih upah langsung
SUL    = (Tss x JKss) – (Tst x JKst)
            = (Rp 15.000 x 1500 JKL) – (Rp 10.000 x 1.900* JKL)
            = Rp 22.500.000 – Rp 19.000.000
            = Rp 3.500.000 (R)
1.900  JKL (0,2 JKL x 9.500 liter)
ii.                  Model dua selisih
Selisih tarif upah langsung
STUL  = (Tss – Tst) x JKss
            = (Rp 15.000 – Rp 10.000) x 1.500 JKL
            = Rp 7.500.000 (R)
Selisih efisiensi upah langsung
SEUL  = (JKss – JKst) x Tst
            = (1.500 JKL – 1.900 JKL) x Rp 10.000
            = Rp 4.000.000 (L)
c.       Analisis BOP
i.                    Model satu selisih
BOP sesungguhnya                 Rp 4.000.000
BOP standar                           Rp 9.500.000
Selisih BOP                             Rp 5.500.000 (L)
ii.                  Model dua selisih
Selisih terkendali
ST        = BOPss – {(KN x TTst) + (KPst x TVst)}
= Rp 4.000.000 – {(2.000 JKL x Rp 1.000) + (3.800 JKL x Rp 1.500)}
            = Rp 4.000.000 – Rp 7.700.000
            = Rp 3.700.000 (L)
Selisih volume
SV       = (KN – KPst ) x TTst
            = (2.000 JKL – 3.800 JKL) x Rp 1.000
            =  Rp 1.800.000 (L)
iii.                Model tiga selisih
Selisih anggaran
SA       = BOPss – {(KNxTTst)+(KPssxTVst)}
= Rp 4.000.000 – {(2.000 JKL x Rp 1.000)+(1.500 JKL x Rp 1.500)}
            = Rp 4.000.000 – Rp 4.250.000
            = Rp 250.000 (L)
Selisih kapasitas
SK       = (KN – KPss) x TTst
            = (2.000 JKL – 1.500 JKL x Rp 1.000
            = Rp 500.000 (R)
Selisih efisiensi
SE       = (KPss –KPst) x Tst
            = (1.500 JKL – 3.800 JKL) x Rp 2.500
            = Rp 5.750.000 (L)


manajemen persediaan

Pertanyaan :
Permintaan tahunan persediaan pada toko perbaikan TV adalah 36.000 unit (rata-rata 100 unit setiap hari kerja). Biaya menempatkan dan menerima pesanan persediaan bila persediaan dibeli dari luar adalah $20. Setiap kali pesan, toko memesan dalam lot yang berisi 400 unit. Biaya penyimpanan persediaan per unit per tahun adalah $4. Diminta :
a.       Hitung total biaya persediaan tahunan.
b.      Hitung EOQ
c.       Berapa biaya persediaan yang dihemat dengan EOQ dibandingkan dengan menggunakan ukuran pesanan sebanyak 400 unit.
d.      Hitunglah Reorder Point jika lead timenya adalah 3 hari.
Jawab :
Diketahui :      permintaan rata-rata                100 unit per hari
                        Pesanan dalam lot (Q)             400 unit per hari
                        Permintaah tahunan (D)          36.000 unit
                        Biaya penyimpanan (C)          $4
                        Biaya set up (P)                       $20
a.       TC       = PD/Q + CQ/2
= ($20 x 36.000 unit)/400 unit + ($4 x 400 unit)/2
= $1.800 + $800
= $ 2.600
b.      EOQ    =
=
=
= 600 unit
c.       TC       = PD/Q + CQ/2
= ($20 x 36.000 unit)/600 unit + ($4 x 400 unit)/2
= $1.200 + $ 800
= $ 2.000\
d.      ROP    = 100 x 3 hari
= 300 unit